24Detik.com | Jakarta – Menteri Amran Sulaiman menarik masalah singkong Lampung ke Kementerian Pertanian di Jakarta, Jumat (31/1/2025),pukul 13.00 WIB. Dia mengundang sejumlah pihak terkait terpuruknya harga singkong saat ini.
KeLima perusahaan yang paling banyak menyerap singkong petani adalah:
1. PT Budi Starch & Sweetener,
2. PT Sinar Pematang Mulia,
3. PT Umas Jaya Agrotama,
4. PT Sinar Laut Group,
4. PT Tedco,
5. PT Kapal Api Group
Selain Lima perusahaan besar, Menpan juga panggil Pansus Tataniaga Singkong DPRD Lampung, Dinas KPTPH Bani Ispriyanto, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Lampung Timur.
Lalu, Masyarakat Singkong Indonesia, penyuluh pertanian dan kelompok tani ubi kayu dari tujuh kabupaten (Lamteng, Lamtim, Lampura, Pesawaran, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Mesuji.
Sebelumnya, Mentan Andi Amran Sulaiman akan menindak tegas pengusaha yang lebih memilih produk impor singkong ketimbang menyerap hasil panen petani dengan harga pantas. “Jangan zolimi petani,” katanya.
Dia sampai meragukan patriotisme pengusaha tepung tapioka yang lebih sayang petani luar ketimbang produk petani sendiri. “Kami akan undang industri, petaninya, importir agar jangan zalimi petani,” katanya, Jumat (24/1/2025).
Amran minta pengusaha menyerap singkong dalam negeri. Presiden Prabowo Subianto telah menekankan agar stakeholder melindungi dan menyejahterakan petani yang lagi kecewa pengusaha beli murah singkongnya.
Disinyalir, harga singkong anjlok akibat impor singkong pertengahan tahun lalu oleh empat pengusaha tepung tapioka Lampung senilai Rp 511,4 miliar tahun 2024. Hal ini penyebab anjloknya harga singkong akhir dan awal tahun ini.
Gelombang demo petani dan kebijakan pemerintah soal harga eceran tertinggi (HET) singkong sejak akhir tahun lalu hingga kini, beberapa pengusaha pabrik tepung tapioka malah menghentikan pembeliannya.
Kamis (23/1/2025), selain ribuan petani singkong menggeruduk Pemkab Lampung Timur yang ketiga kalinya, mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lampung ikut aksi soal harga singkong (Manihot utilisima) ke Pemprov Lampung.
Pabrik terbesar yang menyerap singkong, PT Budi Starch and Sweetener anak perusahaan PT Bumi Waras (BW) pada hari yang sama stop pembelian singkong. Sebelumnya PT Teguh Wibawa Bhakti Persada, pabrik tapioka yang juga skala besar.
Pertengahan bulan, PT Umas Jaya Agrotama mengumumkan mau membeli singkong seharga Rp1400 per kg dengan syarat yang sulit dipenuhi petani, yakni kadar pati minimal 24 persen.
Cek peta, Budi Starch & Sweetener total kini memiliki 19 pabrik, yakni12 pabrik tapioka berkapasitas 705.000 ton, 1 pabrik glukosa berkapasitas 108.000 ton, 1 pabrik karung berkapasitas 5.000 ton dan 1 pabrik asam sulfat berkapasitas 60.000 ton di Lampung.
Lalu, 2 pabrik tapioka berkapasitas 90.000 ton, 1 pabrik glukosa dan sorbitol kapasitas 54.000 ton di Jawa Timur. Dan, 1 pabrik tapioka 30.000 ton di Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, Pemprov Lampung, 29 pengusaha, dan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI) menyepakati Keputusan Bersama tanggal 23 Desember 2024 harga ubi kayu itu Rp 1.400 per kg dengan rafaksi maksimal 15 persen.
(Red)